Katalog Pameran Diklat 29 : Teraphoria

Tahun 2022 UKM Sanggar Minat mengadakan pameran yang dilakukan oleh diklatan baru angkatan ke-29. Diklat ini ditujukan untuk melatih kemampuan berkarya dan berkolaborasi membangun sebuah acara.

Tema yang diunjukan pada pameran kali ini adalah Labelling, Labelling sendiri tanpa sadar kita bakal memberi label pada seseorang baik itu dari penampilan, cara bicara atau mungkin apapun yang dilakukan oleh mereka. Dari labelling sendiri kadang orang berekspektasi mengenai orang yang dilabeli tersebut.

Berikut katalog “Pameran Diklat 29: Teraphoria, UKM Sanggar Minat Universitas Negeri Malang”

https://online.fliphtml5.com/rfltq/gota/?1661573564322

w

Kunjungan Seni 7 “Galeri Nasional – Seniman dan Revolusi Indonesia”

“Seri Sejarah Seni Rupa Modern Indonesia”

Kunjungan seni 7 adalah lanjutan atau serangkaian acara dari kunjungan seni 6. Mula-mula saat kunjungan seni 6 kita diajak untuk mengunjungi secara virtual isi dari Galeri Nasional, namun kali ini pada kunjungan seni 7 berisikan acara bincang rupa yang diadakan oleh Galeri Nasional. Bincang rupa ini memiliki pemateri yang sangat spesial di bidang seni rupa seniman dan revolusi Indonesia yaitu Aminudin TH Siregar seorang pengajar diseni rupa Institusi Teknologi Bandung (ITB), Kandidar Doktor Sejarah Seni di Universitas Leiden Belanda. Jika kita melihat dari profesi beliau kita tentu tidak bisa meremehkan bakat seni beliau. Moderator pada acara bincang ini adalah Bayu Genia Krishbie Kurator Galeri Nasional Indonesi.

Bincang Rupa ini dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Agustus 2021. Pukul 15.00-17.00 WIB, melalui Zoom dan Streaming Facebook pada akun Galeri Nasional Indonesia. Bincang rupa ini membicarakan tentang sejarah berkembangnya seni rupa mulai dari masa revolusi hingga sekarang. Mengenai bagaimana perjuangan seniman untuk bisa berkarya di zaman penjajahan dan sering terjadi perang.

Banyak hal yang ditangkap dari penjelasan saat bincang rupa salah satunya adalah Pada era penjajahan dan peperangan, perjalanan para seniman saat membuat karya sangatlah susah, perjuangan terus-menerus dilakukan untuk berkarya dalam kondisi tidak aman bahkan ada beberapa seniman yang rela pergi jauh ke Yogyakarta yang katanya kondisi di sana jauh lebih aman, walaupun seperti itu ada beberapa seniman yang memilih menetap. Para seniman jaman terdahulu juga membuat poster, koran, komik untuk menghibur para tentara.

Tidak hanya membuat poster himbauan, seniman juga memperjuangkan kemerdekaan dengan cara mereka. Sejarah Indonesia yang terkait dengan tema ini banyak disinggung pula oleh pembicaranya, Bapak Aminudin. Salah satu topik yang berkesan, Topik mengenai revolusi, dan para seniman di masa itu, banyak yang berbeda, ditutupi atau hilang. Selain itu, topik mengenai bagaimana Sultan Syahrir berpikir bahwa pengerangan langsung ke Inggris/Amerika, bukannya Belanda, juga menarik perhatian.

Beberapa kesan dan pesan setelah mengikuti bincang rupa ini yaitu kesanntaya jadi mengetahui perjalanan para seniman yang ada di Indonesia dan karya-karyanya dan mendapatkan banyak wawasan melalui bincang rupa ini. Selain kesan pesan dari bincang rupa ini yaitu walaupun menghabiskan waktu 3 jam namun masih terasa kurang dan berharap ada bincang rupa seperti ini lagi.

shock drop air force 1 full uv reactive | Buy Branded Footwear & Shoes Online In India

kunjungan-seni-virtual

Kunjungan Seni 1 “CREATE (Creative Youth for Tolerance)”

Gambar: Pamflet Pameran Virtual CREATE

                Setelah sukses menyelenggarakan kegiatan kesanggarminatan pada tanggal 20-21 Maret 2021, UKM Sanggar Minat kembali melanjutkan kegiatan berupa kunjungan seni ke pameran CREATE (Creative Youth for Tolerance) yang diadakan secara virtual. Pameran yang diselenggarakan oleh Yayasan Ganara Mari Berbagi Seni (Ganara Let’s Share Art Foundation), Cahaya Guru Foundation, dan Pamflet Generation digelar selama satu minggu pada tanggal 24-30 Maret 2021.

Seperti tak melupakan jati dirinya, UKM Sanggar Minat melakukan kegiatan kunjungan seni sebagai bentuk apresiasi terhadap karya-karya yang dipamerkan di Pameran CREATE. Tentu saja terdapat alasan di balik keputusan diadakannya pameran dan kunjungan seni secara virtual. Hal ini mengingat pandemi Covid-19 masih mewabah dan sangat rentan jika saling berkerumun di gedung pameran seni. Oleh karena itu, pameran dan kunjungan seni diadakan secara virtual melalui layar gawai masing-masing. Selain aman, kunjungan seni dapat berjalan dengan lancar dan pengunjung tetap dapat menikmati beragam karya pameran dengan leluasa tanpa menghilangkan nilai dari pameran.

Kunjungan seni oleh UKM Sanggar minat merupakan kegiatan yang bertajuk dolan: pergi bersenang-senang ini bukan tanpa alasan. Seperti yang terdapat pada slogan kunjungan seni pameran ini, “Ayo Jalan-Jalan Virtual! Corona Bukan Alasan Tidak Bisa Menikmati Seni.” Maknanya, pandemi Covid-19 bukanlah penghalang bagi siapa saja yang ingin berkarya maupun yang ingin mengapresiasi karya, termasuk bagi para anggota Sanggar Minat. Selalu ada jalan keluar untuk setiap masalah, yaitu dengan cara memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Mengingat kunjungan seni dilakukan secara virtual, ada beberapa tahap sebelum dapat masuk ke galeri virtual seni. Pengunjung diarahkan untuk terlebih dahulu mengisi formulir sebagai langkah untuk mendapatkan tautan pameran virtual. Setelah mendapatkan tautan tersebut, pengunjung dengan mudah dapat mengakses pameran virtual melalui aplikasi Exhibbit. Tidak sulit bagi pengunjung untuk berkeliling gedung pameran virtual karena sudah tersedia arahan untuk mengoperasikan aplikasi pameran virtual. Selanjutnya, pengunjung dapat bebas berkeliling, menikmati, dan mengapresiasi karya seni yang dipamerkan dalam pameran CREATE.

Gambar: Prosedur Mengoperasikan Pameran Virtual

Gambar: Suasana Pameran Virtual CREATE

            Pameran virtual ini didukung oleh beberapa karya yang terpilih untuk dipamerkan dari keseluruhan program CREATE. Karya-karya tersebut terdiri dari 18 buah karya dari siswa yang ikut berkontribusi dalam kegiatan Youth Challenge, 3 buah karya dari kegiatan Pelatihan Guru, 18 buah karya dari siswa yang turut serta dalam kelas seni budaya, dan 24 buah karya yang terpilih dari kegiatan Virtual Art Camp. Setiap karya yang dipamerkan juga disertakan judul dan deskripsi tertulis di sudut atas layar gawai pengunjung.

            Dengan dilaksanakannya kunjungan seni virtual ini, diharapkan UKM Sanggar minat gencar mendukung dan mengapresiasi karya seni meskipun di era pandemi Covid-19. Keterbatasan dalam berkumpul secara fisik tidak menjadi alasan bagi siapa pun dalam berkarya dan mengapresiasi karya seni.

LTB – JuzsportsShops | Women’s Nike Air Force 1 Shadow trainers – Latest Releases – IetpShops , nike tiempo leather turf 2010