w

Kunjungan Seni 7 “Galeri Nasional – Seniman dan Revolusi Indonesia”

“Seri Sejarah Seni Rupa Modern Indonesia”

Kunjungan seni 7 adalah lanjutan atau serangkaian acara dari kunjungan seni 6. Mula-mula saat kunjungan seni 6 kita diajak untuk mengunjungi secara virtual isi dari Galeri Nasional, namun kali ini pada kunjungan seni 7 berisikan acara bincang rupa yang diadakan oleh Galeri Nasional. Bincang rupa ini memiliki pemateri yang sangat spesial di bidang seni rupa seniman dan revolusi Indonesia yaitu Aminudin TH Siregar seorang pengajar diseni rupa Institusi Teknologi Bandung (ITB), Kandidar Doktor Sejarah Seni di Universitas Leiden Belanda. Jika kita melihat dari profesi beliau kita tentu tidak bisa meremehkan bakat seni beliau. Moderator pada acara bincang ini adalah Bayu Genia Krishbie Kurator Galeri Nasional Indonesi.

Bincang Rupa ini dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Agustus 2021. Pukul 15.00-17.00 WIB, melalui Zoom dan Streaming Facebook pada akun Galeri Nasional Indonesia. Bincang rupa ini membicarakan tentang sejarah berkembangnya seni rupa mulai dari masa revolusi hingga sekarang. Mengenai bagaimana perjuangan seniman untuk bisa berkarya di zaman penjajahan dan sering terjadi perang.

Banyak hal yang ditangkap dari penjelasan saat bincang rupa salah satunya adalah Pada era penjajahan dan peperangan, perjalanan para seniman saat membuat karya sangatlah susah, perjuangan terus-menerus dilakukan untuk berkarya dalam kondisi tidak aman bahkan ada beberapa seniman yang rela pergi jauh ke Yogyakarta yang katanya kondisi di sana jauh lebih aman, walaupun seperti itu ada beberapa seniman yang memilih menetap. Para seniman jaman terdahulu juga membuat poster, koran, komik untuk menghibur para tentara.

Tidak hanya membuat poster himbauan, seniman juga memperjuangkan kemerdekaan dengan cara mereka. Sejarah Indonesia yang terkait dengan tema ini banyak disinggung pula oleh pembicaranya, Bapak Aminudin. Salah satu topik yang berkesan, Topik mengenai revolusi, dan para seniman di masa itu, banyak yang berbeda, ditutupi atau hilang. Selain itu, topik mengenai bagaimana Sultan Syahrir berpikir bahwa pengerangan langsung ke Inggris/Amerika, bukannya Belanda, juga menarik perhatian.

Beberapa kesan dan pesan setelah mengikuti bincang rupa ini yaitu kesanntaya jadi mengetahui perjalanan para seniman yang ada di Indonesia dan karya-karyanya dan mendapatkan banyak wawasan melalui bincang rupa ini. Selain kesan pesan dari bincang rupa ini yaitu walaupun menghabiskan waktu 3 jam namun masih terasa kurang dan berharap ada bincang rupa seperti ini lagi.

shock drop air force 1 full uv reactive | Buy Branded Footwear & Shoes Online In India